← Back to portfolio

Vihara Budhagaya Watugong, Destinasi Wisata Religi dan Wujud Pluralime Antar Umat Beragama

Published on

Vihara Budhagaya Watugong merupakan salah satu destinasi wisata religi di Semarang yang ramai dikunjungi. Vihara ini terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pudak Payung di depan markas Kodam IV Diponegoro.

Berdiri diatas tanah seluas 2.5 hektar kawasan ini memiliki beberapa bangunan diantaranya adalah Vihara Dhamasala yang merupakan tempat pemujaan bagi dewa dan juga Pagoda Avalokitesvara. Vihara Dhamasala terdiri dari dua lantai yaitu lantai satu yang merupakan aula yang bisa menampung sebanyak seribu (1000) orang yang digunakan sebagai tempat upacara-upacara keagamaan. Sementara lantai dua merupakan tempat untuk ceramah damar, puja bakti dan juga untuk sembahyang

Selain untuk sembahyang, Vihara Dhamasala ini juga digunakan untuk meditasi. Tidak hanya untuk orang Budha saja namun meditasi ini juga diikuti oleh orang dari semua agama. Hal ini disampaikan oleh petugas Vihara Budhagaya Watugong, Warto atau juga dipanggil Romo saat ditemui pada Jumat, (19/10/2018).

“Selain untuk sembahyang juga untuk meditasi. Meditasi juga bukan hanya orang-orang Budha tapi juga dari muslim, kristen, khatolik juga bisa,” ujar Warto.

Meditasi di Vihara ini dilakukan setiap hari Jumat pukul 19.00 WIB, terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya apapun.

Selain Vihara Dhamasala bangunan yang tak kalah menarik bagi pengunjung adalah Pagoda Avalokitesvara. Pagoda ini diapit oleh gazebo dimasing-masing sisi kanan dan kirinya. Pagoda Avalokitesvara atau juga dikenal dengan Pagoda Mettakaruna memiliki tinggi 45 meter yang terdiri dari 7 shaf atau lantai.

Di depan Pagoda Mettakaruna terdapat juga pohon Bodhi yang yang hanya ada tiga di seluruh Indonesia, yaitu di Vihara Budhagaya Watugong, di Istana Presiden Bogor dan juga di Candi Borobudur.

“Pohon itu hanya ada 3 di seluruh Indonesia. Pertama disini Vihara Budhagaya Watugong, kedua di Istana Presiden Bogor yang diberikan pada bapak presiden pertama kali pak Ir. Soekarno dan yang ketiga di Candi Borobudur,” jelas Warto.

Dirinya juga menjelaskan sejarah datangnya pohon ini dibawa ke Indonesia merupakan anakan ketiga yang dibawa dari India, dari dimana Budha bertapa atau sang Budha bermeditasi. Pohon Bodhi ini juga merupakan tempat dimana Sidharta mencapai Budha atau mencapai penerangan sempurna.

Selain sebagai tempat peribadatan umat Budha, Vihara Budhagaya Watugong juga merupakan objek wisata religi yang terbuka untuk umum. Namun, meski demikian para pengunjung diharapkan tetap bersikap sopan dan juga menghormati para jemaat yang sedang beribadah.

“Yaa sopan, karena ini tempat ibadah. Walaupun sini ditunjuk sebagai destinasi wisata, tapi ini kan bukan tempat umum, tapi tempat wisata religi. Jadi yaa mestinya itu yang tidak budhis ya harus menghormati tempat-tempat itu,” ujar Warto.